Jumat, 16 Juli 2010

GLOBALISASI

A. GLOBALISASI

Globalisasi berasal dari kata global yang berarti seluruh atau semua. Globalisasi adalah proses menuju terbentuknya suatu kelompok besar yang menyeluruh atau mendunia. Dalam globalisasi, orang-orang, wilayah-wilayah, dan negara-negara saling berhubungan erat dan menjadi lebih saling tergantung. Globalisasi terjadi karena makin maju dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

1. Globalisasi dalam Kehidupan Masyarakat

Globalisasi disebabkan oleh perkembangan komunikasi, teknologi informasi, dan transportasi yang pesat. Misalnya, penemuan telepon, handphone, satelit, komputer, dan informasi dapat dibawa dengan cepat ke seluruh dunia. Semua orang di seluruh dunia menjadi saling berhubungan. Semua orang di dunia bisa membaca berita, menonton film, memakai baju dan model yang sama, bahkan memakan jenis makanan yang sama.

Globalisasi juga tampak dalam bidang industri. Banyak perusahaan asing yang mendirikan pabriknya di beberapa negara. Globalisasi juga ditunjukkan melalui kemudahan masyarakat dalam memperoleh berbagai macam sarana transportasi, seperti pesawat terbang dengan mesin jet dan kereta api cepat.

2. Pengaruh Globalisasi terhadap Perilaku Masyarakat

Terdapat beberapa pengaruh globalisasi terhadap perilaku masyarakat, antara lain :

a. Makanan

Di era globalisasi ini, masyarakat mulai menyukai makanan yang disediakan di restoran cepat saji. Mengonsumsi makanan di restoran cepat saji menjadi salah satu perilaku yang dianggap mengikuti perkembangan zaman. Berdirinya perusahaan asing di bidang makanan cepat saji (fast food), seperti Kentucky Fried Chicken (KFC)dan Dunkin Donuts memunculkan gaya hidup baru di masyarakat. Kita lebih paham produk makanan asing daripada makanan asli Indonesia.

b. Pakaian

Di masa sekarang ini, masyarakat dapat dengan mudah memilih pakaian yang dikehendaki. Berbagai model terbaru muncul setiap hari. Namun tentunya banyak terdapat model pakaian yang dianggap sesuai dengan perkembangan zaman tetapi tidak sesuai dengan adat ketimuran. Maka dari itu, kita harus dapat menyesuaikan busana yang kita kenakan dengan norma yang berlaku di masyarakat.

c. Perubahan gaya hidup

Banyaknya produk asing yang masuk ke dalam negeri mengakibatkan masyarakat menjadi konsumtif, bahkan masyarakat lebih percaya dan memilih produk luar negeri daripada produk dalam negeri. Individualisme juga telah menjadi budaya, terutama di kota-kota besar, budaya gotong-royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia mulai luntur sedikit demi sedikit.

d. Nilai-nilai budaya

Di era globalisasi ini, nilai-nilai budaya asing dapat dengan mudah diserap masyarakat. Bagi bangsa Indonesia, dampak dari globalisasi adalah mulai lunturnya budaya ketimuran. Masyarakat cenderung mengikuti pola hidup masyarakat di dunia barat. Pelanggaran nilai-nilai kesopanan dan kesusilaan menjadi peristiwa yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh perubahan nilai-nilai budaya, antara lain adanya pasangan yang hidup serumah tanpa ikatan perkawinan, kaum laki-laki yang memanjangkan rambutnya serta memakai tindik di telinga, dan sebagainya.

e. Alat komunikasi dan transportasi

Teknologi komunikasi yang didukung sarana dan prasarana yang canggih mampu mempercepat proses globalisasi. Sebagian masyarakat kini tidak mau lagi bersusah payah menulis surat. Mereka lebih memilih handphone atau email untuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Begitu pula dengan kemajuan sarana trasportasi yang makin praktis, cepat, murah, aman, canggih dan memberikan kemudahan bagi manusia. Di masa sekarang ini, pesawat terbang telah dipilihmenjadi salah satu alat transportasi oleh semua kalangan, terutama kelas menengah ke atas.

3. Menentukan Sikap terhadap Pengaruh Globalisasi

Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh negatif globalisasi antara lain :

a. Menyeleksi budaya asing yang masuk ke negara kita,

b. Tidak meninggalkan nilai-nilai luhur budaya bangsa,

c. Tetap mengikuti perkembangan informasi dan teknologi agar kita bisa terus maju dan tidak tertinggal,

d. Tidak asal memakai produk luar negeri apabila produk-produk tersebut dapat dihasilkan di dalam negeri.

B. Dampak Positif dan Negatif Globalisasi di Indonesia

1) Dampak Positif Arus Globalisasi di Indonesia

Dampak positif globalisasi adalah kita dapat belajar dari tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dari teknologi dari bangsa lain yang lebih maju untuk kemajuan dan kesejahteraan kita. Globalisasi yang terjadi dalam segala bidang mempermudah hubungan antarmanusia dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini contoh aspek positif globalisasi yang dapat kita rasakan dalam kehidupan antara lain :

a. Globalisasi yang ditandai pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi makin mempermudah kehidupan kita dalam berhubungan dengan orang lain.

b. Globalisasi dalam bidang ekonomi bisa memperluas perdagangan sehingga investor bisa menanamkan modalnya di mana saja dengan mudah.

c. Globalisasi menuntut masyarakat untuk bekerja keras, kreatif, inovatif, dan berpikiran kritis.

d. Globalisasi di bidang informasi mempermudah kita untuk berhubungan dengan orang lain di negara mana pun di dunia.

e. Globalisasi dalam bidang transportasi memperpendek jarak antarnegara sehingga menghemat waktu dan biaya.

f. Globalisasi menjadikan sebuah negara menjadi lebih dinamis, terbuka, dan berwawasan internasional.

2) Dampak Negatif Arus Globalisasi di Indonesia

Dampak negatif dari globalisasi di Indonesia meliputi beberapa bidang, di antaranya:

a. Ekonomi

Dampak negatif dalam aspek ini antara lain :

1. Barang-barang luar negeri bebas masuk, sehingga menggeser keberadaan produk dalam negeri.

2. Investasi dari luar bebas masuk ke Indonesia sehingga dikhawatirkan bida menguasai perekonomian.

3. Akan melahirkan golongan masyarakat kaya dan golongan masyarakat miskin yang mengakibatkan munculnya kesenjangan sosial.

b. Sosial budaya

Dalam aspek ini, dampak negatif globalisasi menimbulkan :

1. Perilaku manusia menjadi individualisme, akibat ketatnya persaingan individu.

2. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hedonisme ini dapat berkembang pula menjadi sikap materialisme dan konsumerisme.

3. Adanya sikap individualisme menghilangkan jiwa kekeluargaan dan kegotongroyongan.

4. Makin memudarnya nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

c. Politik dan hankam

Ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak aspiratif dapat memicu tindakan anarkis, sehingga dapat mengganggu stabilitas nasional, bahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Misalnya, masalah rakyat Papua terhadap keberadaan PT Freeport yang dianggap merugikan masyarakat.

3) Cara Mengantisipasi Dampak Globalisasi

Berikut beberapa cara mengantisipasi dampak globalisasi adalah :

a. Menciptakan SDM (sumber daya manusia) yang berkualitas,

b. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan teknologi dengan mengembangkan keunggulan kompetitif dan komparatif,

c. Pemerintah membuat perangkat atau peraturan hukum yang berkaitan dengan seluruh kegiatan ekonomi,

d. Pemerintah berperan sebagai produsen, yakni menyediakan barang-barang atau jasa publik maupun barang-barang individual, misalnya jasa pos, telkom, transportasi, dan lain-lain,

e. Pemerintah sebagai konsumen dapat membeli barang atau jasa yang dihasilkan rakyat dan masyarakat,

f. Pemerintah memberikan pengarahan bimbingan keterampilan ataupun modal kepada masyarakat.

4) Peran Indonesia di Era Globalisasi

Di Era globalisasi ini, peran Indonesia juga diwujudkan dalam bidang-bidang berikut ini :

a. Kerja sama ekonomi

Dlam kaitannya dengan globalisasi di bidang ekonomi, Indonesia aktif dalam lembaga-lembaga ekonomi, baik di tingkat regional maupun internasional. Di lingkup regional Indonesia termasuk salah satu pendiri Association of South East Asian Nations (ASEAN). Di tingkat internasional, Indonesia juga menjalin kerja sama dengan negara lain maupun lembaga ekonomi internasional, seperti OPEC, WTO, dan AFTA.

b. Politik

Di bidang politik, Indonesia berusaha menjalin kerja sama dengan negara lain. Bentuk-bentuk kerja sama bilateral, kerja sama regional, maupun kerja sama internasional.

1) Hubungan bilateral, yaitu hubungan yang dilakukan antara 2 negara.

2) Hubungan regional, yaitu hubungan yang dilakukan antara beberapa dalam satu kawasan.

3) Hubungan multilateral, yaitu hubungan yang dilakukan antara negara-negara di dunia maupun antara negara dengan lembaga internasional.

c. Sosial

Di bidang sosial, negara-negara berkembang seperti Indonesia menghadapi permasalahan yang sama, yaitu pesatnya pertumbuhan penduduk dan pengangguran. Menghadapi permasalahan tersebut, pemerintah berusaha untuk meningkatkan pembangunan di berbagai sektor agar dapat menyerap banyak tenaga kerja serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengendalikan jumlah pertambahan penduduk.

d. Budaya

Di bidang budaya, bangsa Indonesia berusaha untuk melestarikan berbagai macam peninggalan bersejarah, seperti keraton dan benda-benda purbakala. Benda-benda tersebut bukan hanya dibutuhkan oleh Indonesia, tetapi juga dibutuhkan bangsa lain yang masih mempunyai keterkaitan sejarah dengan bangsa Indonesia. Selain itu, bangsa Indonesia juga berperan aktif dalam berbagai kegiatan, seperti menyelenggarakan pertukaran misi kebudayaan.

e. Keamanan

Di era globalisasi, keamanan dunia menjadi tanggung jawab semua bangsa. Oleh karena itu, bangsa Indonesia berusaha menjalin kerja sama dengan bangsa lain untuk bersama-sama mewujudkan keamanan dunia. Peran Indonesia untuk menciptakan keamanan dan ketertiban dunia makin nyata dengan terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB tahun 226/227.

C. Penanaman Modal Asing (PMA)

Globalisasi juga memengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara. Salah satu bentuk globalisasi di bidang ekonomi adalah beroperasinya perusahaan suatu negara di negara lain. Pengelolaan usaha yang demikian disebut penanaman modal asing.

1. Pengertian Penanaman Modal Asing

Di dalam suatu negara, terdapat 2 jenis perusahaan berdasarkan sumber modal dan kepemilikannya, yaitu penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri. Penanaman modal asing yaitu perusahaan yang modalnya sebagian /seluruhnya berasal dari luar negeri atau perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha luar negeri. Penanaman modal dalam negeri yaitu perusahaan yang modalnya sebagian / seluruhnya berasal dari dalam negeri.

2. Tujuan Penanaman Modal Asing

Tujuan utama penanaman modal asing dibedakan menjadi 2, yaitu keuntungan bagi investor dan bagi dalam negeri. Bagi investor tujuan penanaman modal adalah memperbesar keuntungan, sedangkan bagi dalam negeri keuntungannya, antara lain memenuhi kebutuha, mempercepat alih teknologi, membuka lapangan kerja. Dan menambah devisa.

EKSPOR DAN IMPOR DI INDONESIA

A. Kegiatan Ekspor dan Impor

Kegiatan ekspor dan impor merupakan kegiatan utama dalam perdagangan antarbangsa. Perdagangan antarbangsa adalah kegiatan penjualan atau pembelian barang dan jasa yang dilakukan antara suatu negara dengan negara lain. Kegiatan ekspor dan impor dilakukan oleh suatu negara karena kegiatan produksi di dalam negeri belum mampu menghasilkan berbagai macam barang yang dibutuhkan dan belum cukup menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

1. Ekspor

Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain. Sebagai negara yang kaya dengan hasil alam, Indonesia memiliki banyak barang yang dapat diekspor. Barang ekspor Indonesia dapat berupa barang migas dan nonmigas. Barang migas adalah hasil tambang yang berbentuk minyak bumi dan gas. Sebaliknya, barang nonmigas merupakan sumber daya alam yang bukan berupa minyak dan gas, seperti hasil pertanian, perkebunan, perikanan, dan industri. Barang-barang tambang, seperti emas, perak, alumunium, tembaga, aspal, dan nikel juga termasuk dalam barang nonmigas.

Pertamina merupakan BUMN yang ditunjuk untuk mengelola ekspor migas Indonesia. Kegiatan ekspor migas Indonesia telah diatur oleh perhimpunan negara-negara pengekspor minyak yaitu OPEC. Adapun negara tujuan ekspor hasil nonmigas Indonesia, seperti karet dan kopi di antaranya Jepang, Ssingapura, Amerika Serikat, Belgia, Inggris, Prancis, Belanda, Jerman, dan Italia. Teh diekspor ke Singapura, Amerika Serikat, Inggris, Belanda, dan Jerman. Tembakau diekspor ke Jepang, Prancis, Jerman, Prancis, Jerman, Belanda, dan Belgia. Pada sektor perdagangan jasa, Indonesia mengirim tenaga kerja yaitu pembantu rumah tangga, sopir, perawat, tenaga perkebunan, dan tenaga bangunan.

2. Impor

Impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain. Barang-barang yang diimpor ke Indonesia dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Barang-barang konsumsi, yaitu barang-barang yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya, beras, tekstil, susu, makanan, minuman, buah-buahan, dan alat rumah tangga.

b. Bahan baku dan bahan penolong, yaitu barang yang diperlukan dalam pembuatan suatu barang. Misalnya, bahan kimia, bahan obat-obatan, pupuk, bahan kertas, bahan bangunan, plastik, dan alat-alat listrik.

c. Barang modal, yaitu barang yang diperlukan untuk mendukung proses pembuatan suatu barang. Misalnya, generator, alat pengangkutan, kendaraan bermotor, dan barang-barang elektronik.

Negara-negara yang mengimpor barang dan jasa ke Indonesia di antaranya Thailand, Jepang, Cina, Malaysia, Australia, Korea, Selatan, Singapura, Kuwait, dan Arab Saudi. Di sektor jasa, Indonesia menerima tenaga kerja ahli ini di antaranya mempunyai keahlian di bidang teknik, manajemen, dan konsultan.

B. manfaat Ekspor dan Impor

Dalam kegiatan ekspor dan impor terjadi tukar-menukar barang dan jasa. Kegiatan ekspor dan impor dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Adapun manfaat ekspor dan impor antara lain :

1. Terpenuhinya kebutuhan akan barang dan jasa.

2. Tersedianya lapangan kerja yang dapat menyerap tenaga kerja.

3. Meningkatkan pendapatan negara.

4. Membina hubungan baik dengan negara lain.

5. Tumbuhnya persaingan yang sehat untuk meningkatkan mutu barang atau jasa.

EKSPOR DAN IMPOR DI INDONESIA

A. Kegiatan Ekspor dan Impor

Kegiatan ekspor dan impor merupakan kegiatan utama dalam perdagangan antarbangsa. Perdagangan antarbangsa adalah kegiatan penjualan atau pembelian barang dan jasa yang dilakukan antara suatu negara dengan negara lain. Kegiatan ekspor dan impor dilakukan oleh suatu negara karena kegiatan produksi di dalam negeri belum mampu menghasilkan berbagai macam barang yang dibutuhkan dan belum cukup menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

1. Ekspor

Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain. Sebagai negara yang kaya dengan hasil alam, Indonesia memiliki banyak barang yang dapat diekspor. Barang ekspor Indonesia dapat berupa barang migas dan nonmigas. Barang migas adalah hasil tambang yang berbentuk minyak bumi dan gas. Sebaliknya, barang nonmigas merupakan sumber daya alam yang bukan berupa minyak dan gas, seperti hasil pertanian, perkebunan, perikanan, dan industri. Barang-barang tambang, seperti emas, perak, alumunium, tembaga, aspal, dan nikel juga termasuk dalam barang nonmigas.

Pertamina merupakan BUMN yang ditunjuk untuk mengelola ekspor migas Indonesia. Kegiatan ekspor migas Indonesia telah diatur oleh perhimpunan negara-negara pengekspor minyak yaitu OPEC. Adapun negara tujuan ekspor hasil nonmigas Indonesia, seperti karet dan kopi di antaranya Jepang, Ssingapura, Amerika Serikat, Belgia, Inggris, Prancis, Belanda, Jerman, dan Italia. Teh diekspor ke Singapura, Amerika Serikat, Inggris, Belanda, dan Jerman. Tembakau diekspor ke Jepang, Prancis, Jerman, Prancis, Jerman, Belanda, dan Belgia. Pada sektor perdagangan jasa, Indonesia mengirim tenaga kerja yaitu pembantu rumah tangga, sopir, perawat, tenaga perkebunan, dan tenaga bangunan.

2. Impor

Impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain. Barang-barang yang diimpor ke Indonesia dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Barang-barang konsumsi, yaitu barang-barang yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya, beras, tekstil, susu, makanan, minuman, buah-buahan, dan alat rumah tangga.

b. Bahan baku dan bahan penolong, yaitu barang yang diperlukan dalam pembuatan suatu barang. Misalnya, bahan kimia, bahan obat-obatan, pupuk, bahan kertas, bahan bangunan, plastik, dan alat-alat listrik.

c. Barang modal, yaitu barang yang diperlukan untuk mendukung proses pembuatan suatu barang. Misalnya, generator, alat pengangkutan, kendaraan bermotor, dan barang-barang elektronik.

Negara-negara yang mengimpor barang dan jasa ke Indonesia di antaranya Thailand, Jepang, Cina, Malaysia, Australia, Korea, Selatan, Singapura, Kuwait, dan Arab Saudi. Di sektor jasa, Indonesia menerima tenaga kerja ahli ini di antaranya mempunyai keahlian di bidang teknik, manajemen, dan konsultan.

B. manfaat Ekspor dan Impor

Dalam kegiatan ekspor dan impor terjadi tukar-menukar barang dan jasa. Kegiatan ekspor dan impor dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Adapun manfaat ekspor dan impor antara lain :

1. Terpenuhinya kebutuhan akan barang dan jasa.

2. Tersedianya lapangan kerja yang dapat menyerap tenaga kerja.

3. Meningkatkan pendapatan negara.

4. Membina hubungan baik dengan negara lain.

5. Tumbuhnya persaingan yang sehat untuk meningkatkan mutu barang atau jasa.